LITERASI DAN STIGMA KESEHATAN MENTAL TERHADAP PASIEN DENGAN GANGGUAN KESEHATAN MENTAL DI KALANGAN MAHASISWA FARMASI

Umma, Nafa (2024) LITERASI DAN STIGMA KESEHATAN MENTAL TERHADAP PASIEN DENGAN GANGGUAN KESEHATAN MENTAL DI KALANGAN MAHASISWA FARMASI. Other thesis, Skripsi ,Universitas Muhammadiyah Magelang.

[img] PDF (Skripsi)
2006050027_COVER_BAB I_BAB II_BAB III_BAB V_DAFTAR PUSTAKA - Nafa Umma.pdf - Published Version

Download (812kB)
[img] PDF (Skripsi)
2006050028_COVER_BAB IV - Nafa Umma.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (955kB)
[img] PDF (Skripsi)
2006050027_COVER_LAMPIRAN - Nafa Umma.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (540kB)
[img] PDF (Skripsi)
2006050027_FULLTEXT.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] PDF (Skripsi)
2006050027_COVER_UNGGAH REPOSITORY - Nafa Umma.pdf - Published Version

Download (231kB)

Abstract

Latar belakang: Literasi kesehatan mental merupakan pengetahuan serta keyakinan seseorang terhadap kondisi gangguan jiwa yang dapat membantu mereka menyadari, mengatur, serta mencegah gangguan jiwa. Literasi kesehatan mental yang baik dapat mengurangi stigma bagi orang dengan penyakit mental, sehingga penderita akan cenderung mencari bantuan yang tepat. Tujuan: mengetahui nilai literasi dan stigma kesehatan mental terhadap pasien dengan kesehatan mental di kalangan mahasiswa farmasi. Metode: deskriptif kualitatif dengan pendekatan survei cross-sectional online menggunakan kuesioner yang telah di validasi pada kalangan mahasiswa farmasi. Analisis data menggunakan SPSS for Windows Versi 21.0. Statistik deskriptif berupa frekuensi dan persentase. Hasil: Sebanyak 130 mahasiswa farmasi yang mengisi kuesioner, responden dapat mengklasifikasikan pengobatan psikiatri dengan tepat (rata-rata 24,9%). Analisis sikap mahasiswa farmasi terhadap intervensi yang berbeda menunjukkan urutan preferensi pencarian bantuan berikut; psikiater (61,5%), anggota keluarga (20%), farmasis (10,8%), teman (6,9%) dan pemuka agama (0,8%). Penilaian intervensi farmakologi hanya 2% responden yang dapat mengklasifikasikan penggunaan pengobatan psikiatri dengan tepat. Sedangkan penilaian non farmakologi didominasi jawaban CBT Anxiety (30%), bipolar (36,9%), depresi (27,7%), OCD (39,2%), dan skizofrenia (32,3%). Kesimpulan: Pengetahuan dasar dari sebagian besar mahasiswa farmasi belum memadai, berdasarkan pengetahuan peserta tentang diagnosis dan pengobatan MHD. Selain itu, stigma terhadap pasien MHD di antara mahasiswa farmasi memerlukan perhatian segera karena masalah dalam persepsi bahaya dan pemulihan pasien MHD, tanggung jawab sosial, dan jarak sosial. Peningkatan pengetahuan, stigma dan penilaian bahaya pasien dengan gangguan jiwa pada mahasiswa dapat diatasi dengan pelatihan pada mahasiswa dan memasukkan kurikulum terkait literasi kesehatan mental pada program studi pendidikan farmasi.

Item Type: Karya Ilmiah (Other)
Pembimbing: Dr. apt. Prasojo Pribadi, M.Sc dan Dr. apt. Elmiawati Latifah, M.Sc
Uncontrolled Keywords: Literasi Kesehatan Mental, Gangguan Kesehatan Mental, Mahasiswa Farmasi, Stigma
Subjects: R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology
R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Depositing User: Sulistya Nur Ginanjar, SIP.
Date Deposited: 04 Jun 2024 03:48
Last Modified: 04 Jun 2024 03:48
URI: http://repositori.unimma.ac.id/id/eprint/4150

Actions (login required)

View Item View Item