IMPLEMENTASI ASAS-ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK (AAUPB) DALAM MENANGGULANGI OVERCAPACITY DI LAPAS KELAS IIA MAGELANG

Sura, Damar Aji (2023) IMPLEMENTASI ASAS-ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK (AAUPB) DALAM MENANGGULANGI OVERCAPACITY DI LAPAS KELAS IIA MAGELANG. Other thesis, Universitas Muhammadiyah Magelang.

[img]
Preview
PDF (Skripsi)
20.0201.0104_BAB I, BAB II, BAB III, BAB V, DAFTAR PUSTAKA - Damar Aji sura.pdf - Published Version

Download (428kB) | Preview
[img] PDF (Skripsi)
20.0201.0104_BAB IV - Damar Aji sura.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (290kB) | Request a copy
[img] PDF (Skripsi)
20.0201.0104_LAMPIRAN - Damar Aji sura.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (248kB) | Request a copy
[img] PDF (Skripsi)
20.0201.0104_FULLTEKS - Damar Aji sura.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[img]
Preview
PDF (Skripsi)
20.0201.0104_PERNYATAAN UNGGAH REPOSITORY - Damar Aji sura.pdf - Published Version

Download (314kB) | Preview

Abstract

Pelayanan publik wajib memberlakukan Pelaksanaan Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik (AAUPB) terutama dalam Lapas. Tantangan yang dihadapi adalah munculnya overcapacity. Pada Lapas Kelas IIA Magelang jumlah tahanan saat ini melebihi kapasitas lapas, yaitu kapasitas 221 orang, dan saat ini dihuni oleh 478 narapidana dan 74 tahanan artinya telah terisi sebanyak 249% per tahun 2021. Pelaksanaan AAUPB nyatanya mengalami kendala karena kelebihan penghuni lapas serta adanya pandemi Covid-19. Kemudian menjadi menarik untuk diteliti, apa saja permasalahan yang dihadapi serta bentuk apa saja penyelerasan atas masalah tersebut kaitannya dengan pelayanan publik di Lapas Kelas IIA Magelang. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa implementasi AAUPB dalam menanggulangi Overcapacity di Lapas Kelas IIA Magelang dan mendeskripsikan hambatan serta bagaimana solusinya. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan yuridis empiris. Dengan menggunakan pendekatan perundang-undanga. Data yang diperoleh melalui wawancara, observasi dan studi pustaka. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa narapidana yang kehilangan sebagian kemerdekaannya wajib menerima hak atas pelayanan publik yang baik. Bahwa akibat kelebihan kapasitas, hak-hak narapidana menjadi terbatas bahkan tidak terwujud. Beberapa hambatan dan kendala pelaksanaan AAUPB di Lapas Kelas IIA Magelang adalah adanya petugas yang tidak transparan sehingga dapat terjadi pemerasan, pelaksanaan pelatihan menjadi sulit karena kelebihan kapasitas dan SDM yang kurang, WBK dan WBBM belum dilaksanakan dan fasilitasnya kurang. Diperlukan solusi terhadap kendala tersebut antara lain melalui peningkatan pengawasan dan penyediaan panduan pembelajaran daring bagi petugas Lapas melalui pemanfaatan reward and punishment.

Item Type: Karya Ilmiah (Other)
Pembimbing: Johny Krisnan, SH, MH dan Yulia Kurniaty, S.H., M.H.
Uncontrolled Keywords: overcapacity, Lapas Kelas IIA Magelang, AAUPB
Subjects: K Law > K Law (General)
Depositing User: Sulistya Nur Ginanjar, SIP.
Date Deposited: 15 Aug 2023 04:08
Last Modified: 15 Aug 2023 04:08
URI: http://repositori.unimma.ac.id/id/eprint/3911

Actions (login required)

View Item View Item