Rahmawati, Ratna (2020) KAJIAN YURIDIS KEPUTUSAN MENTERI HUKUM DAN HAM NOMOR M.HH-19 PK.01.04.04 TERHADAP PENCEGAHAN COVID-19. Other thesis, Skripsi, Universitas Muhammadiyah Magelang.
|
PDF (Skripsi)
16.0201.0063_BAB I_BAB II_BAB III_BAB V_DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (553kB) | Preview |
|
PDF (Skripsi)
16.0201.0063_BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (170kB) | Request a copy |
||
PDF (Skripsi)
16.0201.0063_LAMPIRAN.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (887kB) | Request a copy |
||
PDF (Skripsi)
16.0201.0063_FULLTEXT.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
||
|
PDF (Skripsi)
16.0201.0063_PERNYATAAN PUBLIKASI.pdf - Published Version Download (123kB) | Preview |
Abstract
Pemerintah Indonesia telah menetapkan wabah Corona Virus atau Covid-19 sebagai bencana nasional sejak tanggal 14 Maret 2020. Dari penetapan tersebut maka terbitlah Keputusan Menteri Hukum dan HAM Nomor M.HH-19 PK.01.04.04 tentang Pengeluaran dan Pembebasan Narapidana dan Anak Melalui Asimilasi dan Integrasi dalam Rangka Pencegahan dan Penanggulangan Penyebaran Covid-19. Hal ini bertujuan untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 di Lapas yang rata-rata overcrowded. Lalu, bagaimanakah korelasi antara kepmenkumham tersebut dengan narapidana yang menjalani asimilasi? Atas dasar tersebut, Penulis menjadikan topik ini ke dalam skripsi karena isu yang diambil adalah topik yang aktual, baik dalam media massa maupun media online. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis akan membahas dan meneliti dalam skripsi yang berjudul “Kajian Yuridis Keputusan Menteri Hukum dan HAM Nomor M.HH-19 PK.01.04.04 Terhadap Pencegahan Covid-19”. Adapun rumusan masalahnya yaitu berapa jumlah narapidana di Lapas IIA Magelang yang dibebaskan melalui asimilasi dari Keputusan Menteri Hukum dan HAM Nomor M.HH-19 PK.01.04.04 dan apakah terdapat korelasi antara pencegahan Covid-19 dengan Keputusan Menteri Hukum dan HAM Nomor M.HH-19 PK.01.04.04 di Lapas IIA Magelang?. Pada penelitian ini digunakan metode penelitian normatif-empiris dengan pendekatan undang-undang. Lokasi penelitian dalam penelitian ini adalah Lapas Kelas IIA Magelang. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa didapatkan data jumlah napi yang menjalani asimilasi sebagai implementasi pelaksanaan dari Keputusan Menteri Hukum dan HAM Nomor M.HH-19 PK.01.04.04 adalah sebanyak 215 orang per bulan April 2020 sampai dengan 3 Agustus 2020 dengan 16 Kloter. Tindak pidana yang paling sering menerima asimilasi adalah penyalahgunaan narkotika dan psikotropika. Syarat asimilasi adalah narapidana yang 2/3 masa pidananya jatuh sampai dengan tanggal 31 Desember 2020, napi anak yang 1/2 masa pidananya jatuh sampai dengan tanggal 31 Desember 2020, serta narapidana dan anak yang tidak terkait dengan PP 99 Tahun 2012, yang tidak sedang menjalani pidana subsider dan bukan warga negara asing. Korelasi antara pencegahan Covid-19 dengan Keputusan Menteri Hukum dan HAM Nomor M.HH-19 PK.01.04.04 di Lapas IIA Magelang dalam rangka upaya pencegahan Covid-19 adalah narapidana dapat lebih cepat mempersiapkan kembali untuk kembali ke masyarakat. Pengawasan dan pembimbingan asimilasi tetap dilakukan namun secara daring. Data menunjukkan, pada narapidana yang menjalani asimilasi di rumah selama Covid-19 sampai saat ini baru satu yang melakukan tindak pidana kembali.
Item Type: | Karya Ilmiah (Other) |
---|---|
Pembimbing: | Yulia Kurniaty, S.H.,M. dan Heni Hendrawati, SH.,MH |
Uncontrolled Keywords: | Kajian Yuridis, Kepmenkumham, Asimilasi, Covid-19 |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Depositing User: | Atin Istiarni |
Date Deposited: | 03 May 2021 04:19 |
Last Modified: | 03 May 2021 04:19 |
URI: | http://eprintslib.ummgl.ac.id/id/eprint/2480 |
Actions (login required)
View Item |